Fortune Cookie (Chapter 18)



Tangan Shinji mulai masuk ke dalam kaos olahraga Ryota. Dirasakannya lekuk tubuh Ryota dengan kedua tangannya. Sedangkan napas Ryota mulai memburu dan bibirnya semakin agresif.

Tapi tiba-tiba Ryota menarik diri dan segera berdiri.

"Maaf. Tidak seharusnya aku melakukan hal ini." kata Ryota. Shinji yang terlanjur menikmatinya seakan baru saja terjatuh kembali ke alam nyata. Shinji juga ikut berdiri dan membersihkan seluruh tubuhnya dari debu lantai.

"Sebaiknya kita kembali ke gedung basket. Pasti Guru Michiko sedang menunggu kita," ucap Ryota sambil berjalan menuju pintu. Shinji hanya mengikuti dari belakang dengan perasaan campur aduk. Ia mengelus-elus dadanya sendiri, berusaha menahan hatinya yang mulai terasa nyeri ketika ia sadar bahwa Ryota merubah sikapnya menjadi dingin lagi.


***


Gamal, Shinji, dan Kasumi berjalan pulang bersama.

Begitu tiba didepan rumah Shinji, mereka berhenti.

"Kasumi, bisa mampir sebentar?" tanya Shinji. Seakan mendapatkan kode, Kasumi langsung mengangguk.

"Gamal, kamu bisa pulang sendiri, kan?" tanya Shinji.

"Tentu saja. Kalau begitu, sampai jumpa besok." Gamal mengangkat tangan kanannya lalu pergi.

Shinji dan Kasumi segera masuk kedalam rumah. Ketika mereka sudah duduk diruang tamu, Shinji baru bisa berbicara.

"Dia menciumku, Kasumi." kata Shinji langsung yang membuat Kasumi terbengong.

"Dia? Dia siapa? Siapa yang menciummu?" tanya Kasumi.

"Ryota!" seru Shinji. Napas Kasumi tercekat.

"Bagaimana bisa?" tanya Kasumi. Shinji mulai menceritakan kejadian di gudang tadi. Ketika tiba-tiba Ryota menempelkan bibirnya. Sampai Ryota sendiri yang menghentikan ciuman itu secara tiba-tiba dan bersikap dingin lagi.

"Benar dugaanku." Kasumi menyimpulkan.

"Dugaan apa?"

"Ryota itu menyukaimu. Kamu tidak sadar ya, Shinji? Dia sudah berulang kali memberi tanda-tandanya padamu." jawab Kasumi. Shinji menutup mulutnya dengan tangan seakan tidak percaya.

"Sekarang bagaimana?" tanya Shinji mulai terisak.

"Kalau kamu juga menyukai Ryota, kita pergi ke apartemennya sekarang."


***


Shinji dan Kasumi tiba di depan pintu apartemen Ryota.

Shinji menekan bel pintu lalu melirik Kasumi yang bersembunyi dari kejauhan. Ia sangat gugup. Bahkan ia tidak pernah merasa segugup ini sebelumnya. Semoga nanti ia bisa berbicara lancar.

Tapi belum ada jawaban juga dari dalam.

Shinji menekan lagi tombol itu. Tapi tidak ada jawaban lagi. Shinji menoleh ke arah Kasumi yang berdiri jauh.

Melihat raut wajah Shinji yang tak bersemangat, Kasumi langsung keluar dari persembunyiannya dan berjalan mendekati Shinji.

"Dia tidak disini," tutur Shinji ketika Kasumi berhenti tepat didepannya.

"Apa boleh buat? Kita temui besok saja di sekolah." saran Kasumi. Shinji mengangguk lemah.


***


Jam dinding kamarnya menunjukkan pukul setengah tujuh malam. Shinji berbaring tengkurap di atas tempat tidur kamarnya sambil memain-mainkan handphone. Berharap seseorang menghubunginya saat ini.

"Ting! Tong!" tiba-tiba bel pintu rumah berbunyi. Siapa yang datang malam-malam begini? Dengan malas, Shinji berjalan menuju pintu depan. Ketika pintu dibuka, ternyata tidak ada orang.

Tetapi ada sebuah bingkisan kecil didepan pintu. Shinji mengambilnya lalu melihat sekeliling. Tapi tidak ada orang.

Shinji menutup pintu dan duduk disofa ruang tamu. Begitu bingkisan itu dibuka, ternyata ada beberapa potong fortune cookie dan... dan kaset DVD Ryota Hashimoto album Captain Angel. Apakah bingkisan ini dari Ryota?

Dengan segera, Shinji keluar rumah dan berdiri di tepi jalan depan rumahnya. Ia menengok kiri kanan, berharap orang yang memberinya bingkisan ini masih terlihat. Tapi ia tidak melihat siapa pun.

Shinji kembali ke dalam rumahnya. Ia berjalan menuju depan televisi dan memutar kaset DVD itu. Ia langsung memencet tombol 10 pada remote control untuk memutar lagu terakhir. 'Summer Love'.

Shinji melihat video klip lagu itu. Ia tersenyum ketika wajah Ryota muncul disana dan mulai bernyanyi.

Semakin lama, senyum Shinji semakin lebar. Ia tertawa kecil ketika melihat dirinya yang muncul sekilas di video klip lagu tersebut.


***


Ryota berjalan memasuki stasiun kereta api dengan langkah lambat. Ia menoleh ke belakang, berharap seseorang akan datang. Tapi tidak ada tanda-tanda kalau akan ada yang datang menemuinya.

Ryota menghembuskan napas berat. Baru kali ini ia merasa sangat lemas dan tidak punya tenaga. Di liriknya jam tangan di pergelangan tangan kiri. Pukul 06.45 malam waktu setempat. 15 menit lagi keretanya akan datang. Tapi kenapa orang itu belum datang juga?

Ryota berjalan di antara para calon penumpang yang juga sedang menunggu kereta.

Kenapa semua berakhir seperti ini? Kenapa semua menjadi berakhir buruk?

Ryota menunduk mengurut keningnya. Ia tahu ini adalah pilihan terbaik yang pernah ia ambil di dalam hidupnya.


***


Hingga lagu 'Summer Love' berakhir, Shinji tak sadar kalau airmatanya berlinang. Ia menunduk dan segera mengusap pipinya.

"Hei! Shinji! Bagaimana kabarmu hari ini?" teriak seseorang yang suaranya ia kenal. Shinji mendongak dan melihat Ryota yang sedang melambaikan tangan di televisi dengan kostum Captain Angel yang sama persis seperti di sampul kaset DVD.

"Aku sekarang sedang berada di pantai barat Hokkaido. Tempat pertama kali kita bertemu," kata Ryota. Shinji tersenyum simpul.

Sepertinya ia mengambil video itu sendiri, tanpa bantuan orang lain. Nampak jelas pemandangan pantai nan indah di televisi. 

"Kau tahu? Ketika dulu kamu berkata tidak mengenalku, aku sungguh terkejut. Kau tahu sendiri, kan?"

Shinji tertawa kecil. Tapi airmatanya berlinang lagi.

"Aku hanya ingin bilang, I LOVE YOU SO MUCH!!" teriak Ryota di televisi.

"I love you, too," jawab Shinji lirih.

"Mungkin ketika kamu melihat video ini, aku sudah berangkat ke Tokyo. Keretaku berangkat jam tujuh lebih 5 menit." kata Ryota.

Berangkat? Ke Tokyo?

Tunggu dulu!

"Aku sudah memutuskan untuk kembali melanjutkan karier dan sekolahku di Tokyo." kata Ryota lagi.

Sontak, Shinji langsung berdiri dan menatap jam dinding. Pukul 06.55. Masih ada sisa waktu 10 menit.

"Jadi ku harap semoga kamu selalu sehat di Kyoto. Ku harap kamu tidak lupa pada guru membuat fortune cookie-mu ini." ujar Ryota di televisi sambil tertawa kecil.

Shinji menutup mulutnya menahan tangis.

Tidak! Ia harus menghentikan Ryota selagi masih bisa.

Dengan cepat, Shinji mematikan televisi dan DVD player.

Ia segera keluar rumah dan mengunci pintu dari luar lalu berlari menyusuri jalan menuju stasiun. Shinji tahu kalau jaraknya cukup jauh dari rumahnya. Maka dari itu ia berlari secepat ia bisa sambil menyeka sisa airmata dipipinya.

Ketika di perjalanan, tiba-tiba ada sebuah motor dari belakang yang melambat dan menyejajari lari Shinji.

"Shinji! Kamu mau kemana?" tanya seorang wanita yang naik motor itu. Ketika Shinji menoleh, ternyata itu Kasumi.

"Aku harus ke stasiun sekarang! Ryota mulai besok sudah tidak di Kyoto lagi. Dia....,"

"Jelaskan nanti saja. Sekarang, naik ke motorku! Aku antar kau kesana!" tawar Kasumi sekaligus memotong kalimat Shinji.

Karena tidak ada pilihan, Shinji menurut dan duduk boncengan.

Ya Tuhan! Semoga keretanya belum berangkat hingga ia dan Kasumi tiba.


(Bersambung...)


Previous Chapter | Next Chapter


Comments

Popular posts from this blog

7 Cerita Boyslove Wattpad Terbaik Versi Qaqa Kazu

Generation (Chapter 24/ Final)

Heartbeat (Chapter 21/ Final)