Posts

Showing posts from February, 2018

7 Cerita Boyslove Wattpad Terbaik Versi Qaqa Kazu

Image
Halaw, sayangkuh! Akhir-akhir ini mulai banyak bermunculan fujo-fujo dari berbagai aliran nih. Ada yang dari pecinta manga, K-Pop, Thai-Series, dan juga pembaca dari WattPad. Karena WattPad bisa dijadikan sebagai wadah buat berbagai cerita baik itu fanfiction atau non-fanfiction, para fujo mulai berbondong-bondong buat nyari asupan makanan berupa hal-hal yang berbau BL. Nah, buat kalian, baik itu fujo, fudan, seme, uke, pokoknya semua yang suka sama cerita bertemakan percintaan antar sesama cowok alias boyslove, nih aku kasih 7 cerita boyslove unggulan di WattPad versi Qaqa Kazu. Cuzz..... 1. Class President and Our Chaoses Rate : 9.6/10 YANG NOMER SATU INI SANGAT AKU REKOMENDASIKAN! Kenapa?? Oke, aku jelasin dulu. Cerita yang dibuat oleh heterochromer ini mengambil tema tentang anak sekolah, jadi sudah pasti kalo cerita yang soal masa-masa remaja itu rasanya bikin excited, kan masa remaja tuh pas kita lagi galau-galauan masalah cinta. Berkisah tentang seorang ke...

Pengalaman Menulis Qaqa Kazu

Image
Halo, sayang-sayangku..... Baik para pembaca WattPad ataupun kalian yang kebetulan berkunjung kesini. Kali ini aku mau berbagi nih mengenai pengalamanku. Pengalaman yang mana? Yang kayak apa? Maksudnya gimana sih? Hehe, kali ini yang aku bahas tentang pengalaman menulis aku kok, gimana caranya aku bisa masuk dan berkecimpung di dunia pena, bisa menulis cerita sendiri, dan lain sebagainya. Aku sendiri sebenarnya juga nggak nyangka sih malah terjunnya ke sini. Wkwk! Tapi mungkin kayaknya hobi membacaku sih yang punya kontribusi besar. Oke, pertama-tama, aku dulunya orang yang nggak suka baca. Aku bukannya benci membaca, tapi aku dulu mikirnya membaca iti ngebosenin dan buang-buang waktu. (Lu bego banget yah dari kecil. Kan membaca emang gunanya buat ngebuang waktu luang, biar nambah ilmu). Hehe, maaf, namanya juga masih SD. Aku nggak terlalu peduli sama hal-hal yang nggak bikin aku sange tertarik. Bahkan aku dulu orangnya hampir nggak pernah belajar kalo nggak ada PR dari sekolah. Kalo ...

Fortune Cookie (Chapter 19/ Final)

Image
Di perjalanan menuju stasiun, Shinji menceritakan semuanya kepada Kasumi sambil terisak. Mengenai bingkisan, fortune cookie, kaset DVD album Captain Angel, hingga video Ryota yang terdapat di akhir lagu yang memberitahu tentang keberangkatannya menuju Tokyo. "Kita harus cepat, Kasumi!" seru Shinji. "Ini sudah yang paling cepat yang aku bisa, Shinji!" teriak Kasumi sambil menyetir motornya. Tapi karena jalanannya cukup ramai, hingga ia hanya bisa melajukan motornya tak lebih dari 35 km/jam. Beberapa menit kemudian, mereka sudah tiba di stasiun. Mereka berdua langsung melompat dari motor setelah di kunci stang. Shinji berlari ke dalam, di ikuti Kasumi yang berlari dibelakangnya. Mereka berdua berlari di antara beberapa calon penumpang yang tengah duduk menunggu kereta. Entah lah. Shinji menolehkan kepalanya kesegala arah, berharap kedua matanya bisa menemukan sosok tubuh Ryota. Ketika tahu kalau usahanya mulai sia-sia, Shinji menangis terisak. Di lihatnya jam digital ...

Fortune Cookie (Chapter 18)

Image
Tangan Shinji mulai masuk ke dalam kaos olahraga Ryota. Dirasakannya lekuk tubuh Ryota dengan kedua tangannya. Sedangkan napas Ryota mulai memburu dan bibirnya semakin agresif. Tapi tiba-tiba Ryota menarik diri dan segera berdiri. "Maaf. Tidak seharusnya aku melakukan hal ini." kata Ryota. Shinji yang terlanjur menikmatinya seakan baru saja terjatuh kembali ke alam nyata. Shinji juga ikut berdiri dan membersihkan seluruh tubuhnya dari debu lantai. "Sebaiknya kita kembali ke gedung basket. Pasti Guru Michiko sedang menunggu kita," ucap Ryota sambil berjalan menuju pintu. Shinji hanya mengikuti dari belakang dengan perasaan campur aduk. Ia mengelus-elus dadanya sendiri, berusaha menahan hatinya yang mulai terasa nyeri ketika ia sadar bahwa Ryota merubah sikapnya menjadi dingin lagi. *** Gamal, Shinji, dan Kasumi berjalan pulang bersama. Begitu tiba didepan rumah Shinji, mereka berhenti. "Kasumi, bisa mampir sebentar?" tanya Shinji. Seakan mendapatkan kode, K...

Fortune Cookie (Chapter 17)

Image
Sesampainya dirumah Kasumi, Shinji langsung menceritakan segalanya. Mulai ketika mereka pertama bertemu dipantai sebelah barat Hokkaido, membuat Fortune Cookie bersama di apartemen Ryota, hingga Ryota yang meminta Shinji untuk datang ketika Ryota sakit. "Ryota pasti cemburu," ucap Kasumi akhirnya. "Bagaimana bisa? Tidak mungkin Ryota bisa menyukaiku." Shinji mencoba untuk realistis. "Aku tidak main-main, Shinji. Pasti dia suka padamu. Sekarang tinggal bagaimana perasaanmu pada Ryota." kata Kasumi. Shinji terdiam. Ia sendiri tidak tahu. Atau mungkin Shinji tahu tapi ia malu untuk mengakuinya. "Bagaimana, Shinji? Apa kamu juga suka pada Ryota?" tanya Kasumi. "Aku tidak tahu." jawab Shinji. "Untuk apa kamu menangis kalau kamu tidak menyukai Ryota? Lebih baik kamu tanya langsung pada Ryota jika kamu memang suka pada Ryota." saran Kasumi lalu memegang kedua tangan Shinji. "Tapi kalau kamu memang tidak suka, mungkin lebih baik ...

Fortune Cookie (Chapter 16)

Image
Ryota menggenggam bunga mawar di tangannya dengan kuat hingga buku-buku jarinya memutih. "Oh, Ryota! Kau sudah selesai? Itu kamu kok bawa bunga?" tanya Shinji salah tingkah. Gamal bingung dengan apa yang sedang terjadi. Ryota menunduk memandang bunga ditangannya sambil tersenyum pahit. "Ini tadi ku temukan di dalam kamar mandi. Tapi tidak ada gunanya juga aku bawa." jawab Ryota sambil melempar bunga itu dengan kasar ke tempat sampah yang ada di dekatnya. "Aku pulang dulu." kata Ryota dingin lalu berbalik dan berjalan pergi. "Ryota! Tunggu!" panggil Shinji hendak melangkah menyusul Ryota. Tapi Gamal menahan tangannya. "Kamu mau kemana Shinji?" tanya Gamal langsung mencium bibir Shinji lagi. Dengan segera, Shinji mendorong dada Gamal yang basah oleh keringat dan melepas ciuman mereka. "Maaf, Gamal. Aku sepertinya tidak bisa menerimamu." tutur Shinji pada akhirnya. "Kenapa tidak bisa? Bukankah kamu juga mencintaiku? Aku suda...

Fortune Cookie (Chapter 15)

Image
Ruangan di apartemen Ryota menjadi lebih redup ketika Shinji membuka matanya. Ia tertidur di sofa. Tapi begitu ia mendudukkan tubuhnya, ternyata tubuhnya terbungkus selimut. Siapa yang menyelimutinya? Apakah Ryota sudah bangun? "Kamu sudah bangun?" tanya Ryota yang datang dari dapur sambil membawa sepiring mie goreng instan dan segelas susu untuk Shinji yang ia taruh di atas nampan. Begitu sampai, Ryota langsung meletakkan nampan di atas meja dan duduk disamping kiri Shinji. "Ini buat kamu," kata Ryota. Shinji meraba kening Ryota untuk memeriksa suhu tubuhnya. "Suhu tubuhmu sudah turun. Syukurlah." kata Shinji. "Karena ada kamu disini." balas Ryota. Ryota mengambil piring mie instan, menyendoknya sedikit dan mengarahkannya pada mulut Shinji. "Ayo, buka mulutnya!" "Memangnya kamu sendiri sudah makan?" tanya Shinji. "Sebenarnya belum sih." Shinji merebut sendok dan piring mie instan yang di pegang Ryota. "Kamu dul...

Fortune Cookie (Chapter 14)

Image
Hari ini cerah sekali. Bahkan siang pun memperlihatkan betapa terik dan panasnya sinar matahari. Shinji berdiam di perpustakaan pada jam istirahat kedua. Merenungkan sesuatu yang rumit. Tidak bisa dipecahkan dengan rumus apapun yang ada dipelajaran. Ia mendesah menghembuskan napas lalu bertopang dagu. Ia mengarahkan kedua matanya ke arah buku. Tapi pikirannya sedang kabur entah kemana, seperti sebuah raga yang tak bernyawa. Bagaimana caranya memberitahu Gamal? Ia takut nanti Gamal akan kecewa dan menjauhinya. Tapi ia juga tidak bisa menggantungkan perasaan Gamal seperti ini. Itulah yang ia pikirkan sekarang. Di tambah Ryota yang hari ini tidak masuk lagi tanpa alasan yang jelas. Kemana Ryota? Apa ia ke Tokyo lagi? Shinji berniat untuk mengirim sms kepada Ryota ketika tiba-tiba saja handphone-nya berdering dengan layar yang bertuliskan nama Ryota. "Halo?" sapa Shinji agak keras. Saat sadar kalau ia sedang berada di perpustakaan, Shinji langsung mengecilkan volume suaranya. ...

Fortune Cookie (Chapter 13)

Image
Shinji melepas rangkulan Ryota ketika gerimis mulai jatuh. "Cepat kita masuk ke dalam rumah!" Shinji menarik lengan Ryota dan membuka pintu depan. Begitu di dalam, Ryota agak ragu apakah ia harus masuk. "Kenapa diam disana? Ayo masuklah!" ajak Shinji. "Apakah orangtuamu ada dirumah?" tanya Ryota khawatir. "Tidak. Mereka sedang bekerja. Tidak usah cemas. Lagipula orang tuaku juga tidak ngefans sama kamu!" gurau Ryota sambil tertawa kecil. Ryota tersenyum simpul sambil melepas kacamata dan topinya lalu berjalan menuju ruang tamu. Ia mendaratkan tubuhnya di atas sofa ruang tamu. "Aku lelah sekali." ucap Ryota yang sebenarnya ditujukan kepada Shinji. Tapi Shinji sedang tidak ada di ruang tamu. Mungkin ia ada di dapur. Terdengar suara gerimis diluar rumah turun semakin deras dan berubah menjadi hujan. Rasa lelahnya hilang seketika ketika ia memejamkan mata. Shinji kemana ya? Ryota berdiri dari sofanya dan berjalan meninggalkan ruangtamu. ...

Fortune Cookie (Chapter 12)

Image
Hari ini hari libur. Shinji sedang duduk di sofa di depan televisinya. Sambil sesekali melirik jam dinding yang menunjukkan jam setengah empat waktu setempat. Tapi Kasumi belum juga datang. Shinji memang meminta sahabat karibnya itu untuk datang kerumah, mumpung orang tua Shinji belum pulang dari pekerjaannya. Shinji sudah tidak tahu lagi apa yang harus ia lakukan sekarang. Sebenarnya ia ingin Kasumi datang lebih awal, mungkin pukul 10-12 siang. Tapi tadi Katanya ia sedang berada di mall bersama ibunya. "Ting! Tong!" terdengar bel pintu rumah berbunyi. Shinji berlari menuju pintu depan dan segera membuka pintu. "Kasumi!" teriak Shinji langsung memeluk Kasumi sambil menangis tersedu. "Shinji! Ada apa? Kenapa kamu menangis sih?" tanya Kasumi bingung. Tapi Kasumi tahu, kalau Shinji memintanya datang kerumahnya, pasti ada sesuatu yang ingin Shinji ceritakan padanya. Shinji tidak mau menjawab dan masih memeluk Kasumi sambil menangis. Kasumi berusaha melepas tan...