Fortune Cookie (Chapter 14)
Hari ini cerah sekali. Bahkan siang pun memperlihatkan betapa terik dan panasnya sinar matahari.
Shinji berdiam di perpustakaan pada jam istirahat kedua. Merenungkan sesuatu yang rumit. Tidak bisa dipecahkan dengan rumus apapun yang ada dipelajaran.
Ia mendesah menghembuskan napas lalu bertopang dagu. Ia mengarahkan kedua matanya ke arah buku. Tapi pikirannya sedang kabur entah kemana, seperti sebuah raga yang tak bernyawa.
Bagaimana caranya memberitahu Gamal? Ia takut nanti Gamal akan kecewa dan menjauhinya. Tapi ia juga tidak bisa menggantungkan perasaan Gamal seperti ini.
Itulah yang ia pikirkan sekarang. Di tambah Ryota yang hari ini tidak masuk lagi tanpa alasan yang jelas.
Kemana Ryota? Apa ia ke Tokyo lagi?
Shinji berniat untuk mengirim sms kepada Ryota ketika tiba-tiba saja handphone-nya berdering dengan layar yang bertuliskan nama Ryota.
"Halo?" sapa Shinji agak keras. Saat sadar kalau ia sedang berada di perpustakaan, Shinji langsung mengecilkan volume suaranya.
"Kamu kenapa tidak masuk hari ini?" tanya Shinji dengan suara nyaris seperti bisikan.
"Aku dirumah," jawab Ryota dari seberang sana dengan suara serak. Sepertinya ada yang tidak beres dengan Ryota.
"Oh. Ada apa dengan suaramu? Kamu sakit?" tanya Shinji.
"Ya. Hanya pusing sedikit. Nanti juga sembuh." jawab Ryota masih dengan suara serak. Shinji agak khawatir. Ryota kan sendirian tinggal di apartemennya. Apa benar Ryota bisa mengurus dirinya sendiri?
"Baiklah. Jaga dirimu baik-baik. Jangan lupa minum obat. Kalau perlu sesuatu, kamu bisa menghubungiku." balas Shinji.
"Aku memang sedang butuh bantuanmu." tambah Ryota.
"Bantuan apa?" tanya Shinji.
"Bisakah kamu kemari sepulang sekolah nanti?"
***
Shinji berdiri didepan pintu apartemen Ryota dan menekan bel pintu.
Ketika tidak ada jawaban, Shinji menekan tombolnya sekali lagi.
"Ya!" teriak seseorang dari dalam. Tapi sepertinya itu bukan suara Ryota.
Begitu pintu dibuka, berdirilah seorang wanita cantik yang tersenyum kepada Shinji.
"Oh. Selamat siang." sapa wanita itu.
"Um.. Er.. Selamat siang. Apa Ryota ada?" tanya Shinji agak terkejut ketika melihat ada seorang wanita di apartemen Ryota. Siapa wanita ini? Kekasih Ryota kah?
Shinji merasa ingin pulang saja.
Belum sempat wanita itu menjawab, Ryota muncul dari balik punggung wanita itu dengan senyum yang tersungging di wajahnya yang pucat karena sakit.
"Oh, Shinji! Kamu sudah datang! Ayo masuk!" ajak Ryota. Wanita itu sempat bingung, tapi akhirnya mempersilahkan Shinji untuk masuk.
Begitu pintu ditutup, Ryota berjalan terseok menuju sofa. Shinji yang berada di samping kanannya dengan cepat memegang siku kanan Ryota dan membantunya berjalan.
"Terimakasih." kata Ryota. Shinji tidak membalas.
Begitu Ryota duduk, ia juga menarik Shinji supaya juga duduk disisi kanannya.
"Kak Maori bisa pulang sekarang. Sudah ada Shinji yang akan menjagaku." ucap Ryota kepada Maori. Shinji agak kaget ketika Ryota memanggil wanita itu dengan sebutak 'Kak'. Apakah dia kakak Ryota?
"Benar tidak apa-apa?" Maori memastikan.
"Sungguh. Lagipula kakak kan harus pulang, mengurus si kecil."
"Ya sudah kalau begitu."
Maori menoleh memandang Shinji.
"Shinji. Namamu Shinji, kan? Tolong jaga adikku ya. Sampai jumpa!" Maori melambaikan tangan lalu pergi meninggalkan apartemen Ryota.
"Itu tadi... kakak kandungmu?" tanya Shinji. Ryota mengangguk lemah.
Shinji menempelkan telapak tangannya di dahi Ryota.
"Tubuhmu masih panas. Sebaiknya kamu istirahat dulu di kamarmu." suruh Shinji. Tapi Ryota menggeleng.
"Tidak mau! Aku tidak betah berada di kamar seharian."
"Kamu mau sembuh atau tidak?"
Ryota malah terdiam sambil menyandarkan kepalanya di sofa dan memejamkan matanya. Ia sepertinya memang susah dipaksa.
"Baiklah. Kalau begitu aku pulang saja."
"Jangan!" cegah Ryota ketika Shinji berdiri.
"Oke. Aku akan istirahat di kamar." ujar Ryota menyerah.
"Nah. Begini kan bagus." balas Shinji tertawa kecil. Ryota hanya memberengut.
Shinji memegang siku kanan Ryota dan membantunya berjalan menuju kamarnya.
Begitu Ryota berbaring, Shinji menarik selimut hingga batas dada Ryota.
"Kamu sudah makan, kan?"
Ryota mengangguk lemah.
"Sudah minum obat?"
Ryota mengangguk lagi.
"Ya sudah. Sekarang kamu tidur saja. Kalau perlu apa-apa, aku ada di ruang tamu."
Shinji berjalan keluar kamar lalu menutup pintu.
Ryota baru menyunggingkan senyum sambil menatap pintu begitu Shinji keluar.
"Selama kamu berada didekatku, aku tidak akan meminta yang lain," ucap Ryota lirih.
***
Shinji berjalan ke arah ruang tamu dan duduk di atas sofa.
Pandangannya mengedar ke segala sudut apartemen Ryota yang besar ini.
Di depannya ada sebuah televisi. Ya, daripada mati gaya, lebih baik menonton tv saja.
Shinji berjalan mendekati televisi. Ketika akan menyalakan televisi, ternyata disana juga ada setumpuk kaset DVD. Banyak sekali. Ada film Jepang, barat, ada juga beberapa album penyanyi barat.
Jemari Shinji berhenti ketika ia mendapatkan kaset DVD dengan sampul bergambar Ryota. Di sampul itu, Ryota bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana panjang warnah putih, rambutnya juga putih. Selain juga ada gelang putih perak bermotif hampir seperti mahkota, yang melingkar di kedua lengan atas Ryota. Yang paling menarik perhatiannya adalah sepasang sayap besar yang ada di punggung Ryota.
Shinji sebenarnya agak malas untuk mengakuinya, tapi Ryota memang sungguh keren sekali. Apalagi ditunjang wajahnya yang tampan.
Dibacanya sampul DVD itu sekali lagi.
Ryota Hashimoto
"Captain Angel"
2014
Jadi ini album terbaru Ryota Hashimoto?
Karena saking penasarannya, Shinji menyalakan tv dan DVD player, dan memutarnya.
Satu persatu lagu dari album "Captain Angel" itu ia dengarkan. Semuanya cukup enak didengarkan. Shinji akui kalau suara Ryota memang diatas rata-rata. Video klipnya juga tak kalah menawan. Sebagian besar video klipnya lebih modern dengan beberapa model pria dan wanita yang menghiasi adegan-adegan dalam lagu.
Namun begitu sampai lagu terakhir, Shinji baru terkesima.
Lagu berjudul "Summer Love" itu pertama menampakkan sebuah pantai yang indah.
Shinji awalnya mengira kalau lagu ini hampir sama dengan lagu-lagu sebelumnya. Tapi begitu Ryota muncul dengan kaos putih, topi merah dan celana pendek hitam, baru Shinji sadar kalau itu adalah pantai di daerah barat Hokkaido.
Shinji tersenyum mendengar liriknya yang romantis. Bagus sekali lagu ini.
Beberapa detik kemudian, Shinji terbelalak ketika ia melihat seseorang sekilas di video klip itu. Orang itu berlari di belakang Ryota yang tengah bernyanyi.
Karena belum yakin, Shinji memutar ulang video itu dan ia baru yakin kalau itu adalah Shinji sendiri. Ia ingat sekali dengan pakaian yang ia kenakan waktu itu.
Shinji tersenyum. Sulit dipercaya. Kenapa Ryota tidak mengambil gambar lagi saja daripada harus memakai yang ini?
Shinji tertawa kecil sambil memutar ulang lagu itu hingga beberapa kali.
Shinji memandang lagi sampul DVD itu.
Ryota Hashimoto
"Captain Angel"
Shinji tertawa kecil memandang gambar Ryota disampul itu.
"Dasar Captain Angel..!" ucap Shinji sambil menyentil gambar Ryota.
(Bersambung...)
Previous Chapter | Next Chapter
Comments
Post a Comment
Komen yuk, say