Posts

Showing posts from September, 2023

Never Let You Go (Bab 18)

Bab 18 Obsesi Pagi itu setelah Adi memarkirkan motornya di garasi, dia melangkah masuk ke dalam rumahnya sendiri sambil mengucek matanya yang mulai berkantung kehitaman akibat kurang tidur akhir-akhir ini. Bahkan semalaman ia tak mampu memejamkan kedua matanya di tempat ia menyendiri. Dia memilih untuk menyendiri di beberapa tempat secara acak dari pada mampir ke rumah teman sekolahnya, teman klub basketnya, apalagi teman-teman klub balapan liarnya yang dulu. Tidak mau dan tidak akan. Kini Adi lebih suka merenung sendirian karena pada dasarnya dia memang tak punya kawan yang cukup dekat untuk sekadar diajak berbicara mengenai masalah pribadinya yang cukup pelik. Karena semalam Adi memutuskan untuk tidak ingin minum, kini kepalanya terasa sangat sadar, tapi kedua matanya amat mengantuk seperti ada cairan perekat yang membuatnya kesusahan untuk terjaga lebih lama lagi. Lagipula setiap ia meninggalkan rumah, Adi pasti selalu rindu dengan Nano, makanya setiap pagi ia akan pulang hanya u...

Never Let You Go (Bab 17)

Image
Bab 17 Matamu Berbicara "Aku udah kenyang. Mau tidur dulu," ujar Nano dingin sambil beranjak dari meja makan, meninggalkan Mira dan Adi yang baru habis separuh piring. Melihat kakak kembarnya yang tiba-tiba bertingkah aneh membuat Mira bingung. Ia menoleh menatap Adi. "Di, kamu tau nggak Mas Nano kenapa? Kok tiba-tiba jadi aneh gitu? Atau jangan-jangan... kalian berdua lagi ada masalah ya?" Adi cuma menanggapinya dengan senyum kecut dan gelengan samar. Sejujurnya ia tahu apa penyebab Nano jadi begitu, tapi tidak mungkin ia akan menceritakan semuanya pada Mira. Tapi meski begitu, Adi tidak pernah merasa menyesal dengan apa yang telah diperbuatnya seharian ini. Maksudnya dengan menguntit Nano dan San. Karena walau bagaimana pun, Adi menyukai cowok itu dan tidak ingin San mencuri kesempatan untuk berduaan dengannya. Tidak boleh sebelum Adi berhasil menjatuhkan kepemilikan atas Nano. Beberapa saat setelah Nano pergi, ponsel Adi yang ia letakkan di samping piringnya ...

Never Let You Go (Bab 16)

Bab 16 Saatnya Jalan-jalan! Semilir angin perkotaan menyapu lembut rambut cepak Nano begitu dia melepaskan helm bogo warna cokelat bercorak kuning garis-garis miliknya. Setelah mereka berdua sampai di parkiran basement sebuah mall, cowok yang lahir beberapa saat sebelum Mira itu turun dari boncengan motor vespa keluaran terbaru dengan model warna biru laut milik San. Dilihatnya sekeliling tempat itu secara seksama sambil merapikan kemeja salur garis hitam putih sekarang sedang dikenakannya yang agak kacau karena tertiup angin saat perjalanan tadi. Sudah hampir separuh tempat parkir disini terisi oleh kendaraan pribadi yang menandakan kalau hari ini pasti cukup banyak orang yang mengunjungi mall itu. Maksudnya sudah pasti mall itu hampir selalu ramai setiap hari, karena menjadi satu-satunya pusat perbelanjaan di kota itu. Begitu memasuki kawasan gedung, San melingkarkan lengannya ke pundak Nano. "Nah, kita kemana sekarang?" Cowok bernama lengkap Marcelino Akshara itu menole...

Never Let You Go (Bab 15)

Bab 15 Bukan Homo "ANJING!" umpat Nano. Melihat cowok itu mengumpat bisa dibilang cukup langka. Cowok bernama lengkap Marcelino Akshara itu sudah jelas-jelas bukan termasuk jenis orang yang suka berkata kasar pada orang lain, karena menurutnya itu perbuatan yang tidak baik. Mengumpat, menghina, mengolok, mencibir, nyinyir, semua itu sangat jarang sekali ia lakukan dulu. Namun semenjak dirinya bertemu dengan cowok jangkung yang belum lulus SMP beinisial AA alias Adinata Andreas itu sedikit demi sedikit mengoyak batas kesabaran yang telah lama ia pupuk hingga sekarang. Bagaimana tidak? Memang Adi masih SMP dan usianya jauh berada dibawah Nano, tapi tingkahnya itu lo... Subhanallah ! Hampir tiap waktu yang ia jalani bersama cowok itu tak pernah ia lewati dengan tenang. Hidupnya tak bisa kembali normal seperti dulu. Coba tengok apa yang diperbuatnya di kamar kali ini. Bahkan hari masih pagi, belum lewat jam enam, tapi sudah bikin rusuh. "Kamu semalam ngapain, Di?! Hah?...

Never Let You Go (Bab 14)

Bab 14 Kuat Namun Rapuh Akhirnya hari ini datang juga... Hari dimana Nano dan Mira akan tinggal di rumah Adi selama dua minggu ke depan. Dua minggu penuh cobaan yang akan dilewati oleh Nano. Setelah turun dari mobil, Adi berjalan duluan diikuti Nano yang mendorong Mira yang duduk di atas kursi roda karena masih belum mampu berjalan sendiri. Barang-barang milik Nano dan Mira yang sudah dikemas rapi dalam dua buah koper sudah dikeluarkan dan dibawa duluan oleh sopir keluarga Adi. Mereka melangkah di bawah langit siang yang cerah, melewati halaman rumah keluarga Adi yang luas dan hijau itu, menuju mansion indah yang dilihat dari tampilan luar saja tak henti-hentinya membuat Nano dan Mira takjub. "I-ini rumah kamu keluarga kamu, Di?" tanya Nano setengah terbata karena terkesan dengan mansion milik keluarga Adi yang memiliki dua lantai. Karena jujur saja, Nano belum pernah sekali pun melihat tempat tinggal bak istana dengan mata kepalanya sendiri. Ia hanya pernah lihat yang ...

Never Let You Go (Bab 13)

Bab 13 What is Love? Hari ini Nano tidak ada jadwal kuliah. Kerja juga kebetulan dapet jatah libur. Jadi yang bisa dilakukan Nano cuma duduk santai di sofa kecil dalam kamar rawat inap Mira dan Adi sambil main ponsel. Cuma buka YouTube , menonton beberapa video secara acak untuk menghabiskan kuota internetnya yang masih banyak. Ini masih terlalu pagi untuk pulang dan mandi, matahari pun masih belum terlalu tinggi, jadi tak masalah jika ia sedikit bermalas-malasan sebentar saja. Di samping kanannya ada Adi yang sudah sejak tadi merebahkan tubuhnya sambil bermain game dengan paha Nano sebagai bantalnya. Cowok itu sudah hampir sembuh, sudah mengenakan pakaian kasual ala anak rumahan, dan bahkan sudah bisa berjalan sendiri walaupun masih agak tertatih dan beberapa bagian wajahnya juga masih terdapat beberapa lebam yang sudah tampak samar. Tapi si Adi sudah tak lagi mendapatkan perawatan khusus dari Om Jaka. Sedangkan Mira masih perlu dirawat disini. Adik Nano itu sekarang masih bobo can...